Setelah selesai makan siang...
Istriku: "Loh... kok ada potongan ayam di di sofa?"
Aku: "....." (merasa bersalah, soalnya memang bersalah)
Aku: "Mungkin... ayamnya pengen duduk?"
Saturday, April 30, 2011
Wednesday, February 09, 2011
Gertak Sambal
Suatu ketika di hari dimana angin bertiup lebih kencang dari sekedar sepoi-sepoi. Seorang teman bertanya kepada saya:
"Apa itu 'gertak sambal'?"
"Mengapa dinamai 'gertak sambal'?"
Saya tercengang. Pertanyaan teman saya ini menyadarkan bahwa selama ini saya tidak pernah mempertanyakan validitas penggunaan 'sambal' sebagai komplemen kata 'gertak'. Mungkin selama ini hal tersebut hanya menjadi concern Asosiasi Penikmat Kecap Sedunia yang merasa dianaktirikan karena ketiadaan istilah 'gertak kecap'.
Maka saya pun bertanya kepada guru saya, Pak Google. Meskipun sudah menghujani Pak Google dengan berbagai pertanyaan seperti: "Darimana asalnya kata gertak sambal', "Mengapa gertak sambal", "Asal muasal gertak sambal", dll, saya tak kunjung jua mendapatkan jawaban yang melegakan hati. Akhirnya sebagai solusi pemuas hati untuk sementara, maka saya memutuskan untuk membuat sendiri pembenaran dari penggunaan istilah 'gertak sambal'.
Sambal itu pedas Jenderal. Kadang bisa menyakitkan, tetapi jarang mematikan. Bisa dipakai untuk menakuti anak kecil, tapi tidak mempan terhadap kebanyakan orang dewasa (terutama dari suku Minang). Maka dari itulah gertakan yang tidak mematikan disebut sebagai 'gertak sambal'. Untuk melengkapi kosakata istilah kita, mari kita gunakan istilah 'gertak racun' untuk gertakan yang mematikan.
Sampai disini saya cukup puas dengan pembenaran yang baru saja dibuat.
"Apa itu 'gertak sambal'?"
"Mengapa dinamai 'gertak sambal'?"
Saya tercengang. Pertanyaan teman saya ini menyadarkan bahwa selama ini saya tidak pernah mempertanyakan validitas penggunaan 'sambal' sebagai komplemen kata 'gertak'. Mungkin selama ini hal tersebut hanya menjadi concern Asosiasi Penikmat Kecap Sedunia yang merasa dianaktirikan karena ketiadaan istilah 'gertak kecap'.
Maka saya pun bertanya kepada guru saya, Pak Google. Meskipun sudah menghujani Pak Google dengan berbagai pertanyaan seperti: "Darimana asalnya kata gertak sambal', "Mengapa gertak sambal", "Asal muasal gertak sambal", dll, saya tak kunjung jua mendapatkan jawaban yang melegakan hati. Akhirnya sebagai solusi pemuas hati untuk sementara, maka saya memutuskan untuk membuat sendiri pembenaran dari penggunaan istilah 'gertak sambal'.
Sambal itu pedas Jenderal. Kadang bisa menyakitkan, tetapi jarang mematikan. Bisa dipakai untuk menakuti anak kecil, tapi tidak mempan terhadap kebanyakan orang dewasa (terutama dari suku Minang). Maka dari itulah gertakan yang tidak mematikan disebut sebagai 'gertak sambal'. Untuk melengkapi kosakata istilah kita, mari kita gunakan istilah 'gertak racun' untuk gertakan yang mematikan.
Sampai disini saya cukup puas dengan pembenaran yang baru saja dibuat.
Wednesday, September 29, 2010
Resep Pisang Bolen
Atas paksaan dari teman-teman, maka dengan ini saya akan menuliskan resep pisang bolen istimewa pake telor lengkap dengan self-explanatory photos. Resep ini dicuri dari Kakak saya untuk kemudian diaku-aku sebagai resep pribadi. Baiklah, untuk tidak lebih berpanjang lebar, mari kita mulai saja...
Bahan:
Peralatan yang diperlukan:
Langkah-langkah memasak:
1. Potong puff pastry memanjang menjadi 16 bagian.
2. Lakukan hal yang sama terhadap keju lembaran dan pisang.
3. Letakkan keju lembaran yang sudah dipotong-potong di atas adonan. Lakukan hal yang sama dengan potongan pisang.
4. Kemudian, taburkan gula pasir sesuai selera di atas adonan.
5. Gulung adonan puff pastry seperti foto di bawah ini.
7. Masukkan ke dalam oven.
8. Tadaaaaaa!!!
9. Nikmati selagi hangat.
Bahan:
Telur ayam 1 butir
Puff pastry (bladerdeeg)
Gula pasir
Pisang dua buah
Keju 4 lembar
Peralatan yang diperlukan:
1. Potong puff pastry memanjang menjadi 16 bagian.
2. Lakukan hal yang sama terhadap keju lembaran dan pisang.
4. Kemudian, taburkan gula pasir sesuai selera di atas adonan.
5. Gulung adonan puff pastry seperti foto di bawah ini.
6. Pecahkan telur, aduk hingga rata. Kemudian sapukan ke permukaan puff pastry.
7. Masukkan ke dalam oven.
8. Tadaaaaaa!!!
9. Nikmati selagi hangat.
Thursday, August 05, 2010
Waktu Berputar Tiada Henti
waktu berputar tiada henti
bersama perputaran rembulan dan mentari
yang terbit dan tenggelam setiap hari
mengiringi bertambahnya usiamu dari hari ke hari
hingga saat ini
selamat ulang tahun
Sunday, June 20, 2010
What Happened to Robert Green In The Other World
There are parallel worlds. Others are similar to ours, but not exactly the same. I managed to scrap something from the other world. Enjoy.
Thanks to zfm!
Thanks to zfm!
Thursday, June 17, 2010
Her Logic
Istriku dan aku sedang naik Metro Rotterdam-Den Haag. Di tengah perjalanan, Istriku menyahut.
Istriku: "Lihat, ada Llama!"
Aku: (tidak sempat lihat, dan menjawab sekenanya) "Yakin itu bukan unta?"
Istriku: (diam sejenak) "eh... bukan Llama... tapi Bbentar"
Aku: "Hah?"
Istriku: (nyengir) "Bbentar"
Istriku: "Lihat, ada Llama!"
Aku: (tidak sempat lihat, dan menjawab sekenanya) "Yakin itu bukan unta?"
Istriku: (diam sejenak) "eh... bukan Llama... tapi Bbentar"
Aku: "Hah?"
Istriku: (nyengir) "Bbentar"
Friday, May 28, 2010
My Logic (4)
Istri tercintaku adalah seorang perfeksionis. Kalau kata orang IT: "The devil is on the details". Segala hal yang dia lakukan pasti harus sempurna. Hari ini kami terlibat pembicaraan sebagai berikut:
Istri: "Gimana sih bikin simbol 'euro'?"
Aku: "Hmmm, kalau pake keyboard masih belum pernah berhasil sih"
Istri: "Bisa sih copy-paste, tapi kan nanti fontnya gak sama"
Sampai disini aku nggak tahan untuk bilang.
Aku: "Kalau ada pemilihan orang ter-perfeksionis, kamu pasti juara dua"
Istri: "Nomor dua sih bukan juara."
(diam sejenak)
Istri: "Trus juara satunya siapa?"
Aku: "Monica Geller."
Istri: "Gimana sih bikin simbol 'euro'?"
Aku: "Hmmm, kalau pake keyboard masih belum pernah berhasil sih"
Istri: "Bisa sih copy-paste, tapi kan nanti fontnya gak sama"
Sampai disini aku nggak tahan untuk bilang.
Aku: "Kalau ada pemilihan orang ter-perfeksionis, kamu pasti juara dua"
Istri: "Nomor dua sih bukan juara."
(diam sejenak)
Istri: "Trus juara satunya siapa?"
Aku: "Monica Geller."
Sunday, April 18, 2010
Another Flash Joke...
It's been a while since I posted the old joke about photograph with and without flash. I found this image, lost for a second before I have a good laugh.
from: http://theinternetaccordingtoadrian.tumblr.com/post/526410513/ronworkman-christr-fuckyeahslightlyamusing
from: http://theinternetaccordingtoadrian.tumblr.com/post/526410513/ronworkman-christr-fuckyeahslightlyamusing
Monday, April 12, 2010
Makanya, Belajar dong!
Seusai melakoni pertandingan bulutangkis di Maastricht Cup, saya duduk-duduk di pinggir lapangan sambil main-main dengan Hana (anaknya teman yang mengaku berumur enam tahun). Masalahnya, bahasa Belanda saya kacau dan si Hana ini juga gak bisa bahasa Indonesia. Setelah ngobrol-ngobrol ngasal, saya mulai kesulitan memahami omongan Hana.
Saya: "Wat zeg je?" (kamu bilang apa?)
Hana: -------------- (nggak tahu dia ngomong apaan)
Saya: "Ik begrijp niet" (saya nggak ngerti)
Hana: *tampak sebal dan mulai menggaruk-garuk kepalanya, sebelum akhirnya bilang* "Hoe heet je?" (siapa kamu?)
Saya: "Ik ben Oom HabsQ" (saya Oom HabsQ)
Hana: "Nee, je bent een robot!" (nggak, kamu itu robot)
Saya: "Een robot?" (robot?)
Hana: "Ja, een baby robot!" (ya, bayi robot!)
Mulailah saya menari-nari robot ala Peter Crouch.
Saya: "Wat zeg je?" (kamu bilang apa?)
Hana: -------------- (nggak tahu dia ngomong apaan)
Saya: "Ik begrijp niet" (saya nggak ngerti)
Hana: *tampak sebal dan mulai menggaruk-garuk kepalanya, sebelum akhirnya bilang* "Hoe heet je?" (siapa kamu?)
Saya: "Ik ben Oom HabsQ" (saya Oom HabsQ)
Hana: "Nee, je bent een robot!" (nggak, kamu itu robot)
Saya: "Een robot?" (robot?)
Hana: "Ja, een baby robot!" (ya, bayi robot!)
Mulailah saya menari-nari robot ala Peter Crouch.
Sunday, April 04, 2010
My Logic (3)
Kemarin saya pergi ke Den Haag untuk wisata kuliner ke Pasar Malam Indonesia. Kebetulan (yang direncanakan), Andre Hehanusa tampil di sana. Sambil memainkan musik, Andre mengajak penonton untuk ikut bernyanyi, namun reaksi penonton masih biasa-biasa saja, mungkin karena sebagian masih belum "panas".
Andre: "Wah wah, nggak bisa gini dong... nggak bisa gini"
Andre: "Kalau saya nyanyi, semua nyanyi"
Andre: "Kalau saya joget, semua joget"
Andre: "Kalau saya berkeringat, semua berkeringat"
Saya: (semangat) "Kalau Andre dibayar, semua dibayar"
Sayang Andre-nya nggak dengar :P
Andre: "Wah wah, nggak bisa gini dong... nggak bisa gini"
Andre: "Kalau saya nyanyi, semua nyanyi"
Andre: "Kalau saya joget, semua joget"
Andre: "Kalau saya berkeringat, semua berkeringat"
Saya: (semangat) "Kalau Andre dibayar, semua dibayar"
Sayang Andre-nya nggak dengar :P
Saturday, April 03, 2010
My Logic (2)
Teman: Kapan kamu ngundang kita makan-makan?
Aku: Tampak sulit. Tapi aku bisa bikin surat kuasa. Jadi kamu bisa ngadain acara makan-makan atas namaku. Gimana?
Aku: Tampak sulit. Tapi aku bisa bikin surat kuasa. Jadi kamu bisa ngadain acara makan-makan atas namaku. Gimana?
Friday, April 02, 2010
My Logic
Friend: "Well, I'd like to tell you something. But please keep it off the record"
Me: "Don't worry, I don't run a tabloid"
Me: "Don't worry, I don't run a tabloid"
Thursday, March 25, 2010
This Morning
This morning, I was a bit late when leaving home to catch the Bus. Somehow I managed to get in to the Bus. In the station, I was surprised by the unusual crowd on the platform. I turned out that there are some problem in the rail and some train were cancelled. When I was about to give up trying to get into the train, one of the train officer asked the passengers to create some space, which I managed to take advantage of. No need to say that many people were not as lucky as me.
I wouldn't call the travelling experience with the train as comfortable. I was standing on a stair in a weird position. With a gentleman in front of me wearing a huge backpack. Everytime he made a move, his backpack slapped my face. To make it worse, the travel time took 30 minutes longer than the usual. I was really tired when I finally arrived at Rotterdam.
I went to the usual tram platform with a very bad mood. While waiting for my tram, another tram was stopping in the platform. I saw some kids in it, probably from a kindergarten. One of those kids took a look at me, and she waved at me when the tram was moving away. Then the rest of the kids started doing the same thing. I waved back at them and smile. Well, not a bad morning I suppose.
I wouldn't call the travelling experience with the train as comfortable. I was standing on a stair in a weird position. With a gentleman in front of me wearing a huge backpack. Everytime he made a move, his backpack slapped my face. To make it worse, the travel time took 30 minutes longer than the usual. I was really tired when I finally arrived at Rotterdam.
I went to the usual tram platform with a very bad mood. While waiting for my tram, another tram was stopping in the platform. I saw some kids in it, probably from a kindergarten. One of those kids took a look at me, and she waved at me when the tram was moving away. Then the rest of the kids started doing the same thing. I waved back at them and smile. Well, not a bad morning I suppose.
Tuesday, March 23, 2010
Radiasi Nuklir
Ini kisah jaman jebot. Saya punya alergi terhadap debu, panas, stress, atau dengan kata lain, alergi terhadap hidup yang keras (itulah mengapa saya sangat menanti-nanti buku karangan Melanotmeli dengan judul "Tips How to Survive Bersekolah di LN edisi Anak Manja"). Setiap kali saya terekspos terhadap bibit-bibit alergi tersebut, kulit saya akan mengering, gatal-gatal, dan tidak enak dilihat. Saya sendiri sudah sangat terbiasa dengan hal ini, namun tidak demikian halnya dengan orang-orang lain. Seringkali orang bertanya-tanya tentang kejaiban rupa kulit yang tidak bisa dibilang mulus ini. Kadang-kadang saya merasa annoyed juga dengan pertanyaan-pertanyaan model begini, hingga akhirnya jawaban yang keluar pun sekenanya saja.
Sebutlah A (bukan nama sebenarnya, nama sebenarnya bisa Tono, Joni, atau Leonardo di Caprio), dia adalah teman SMP yang meskipun tidak satu kelas, tapi sering berjumpa dikarenakan kami sama-sama hobi makan bakso telor gurilem.
A: "Kulit kamu kenapa?"
HabsQ: "kenapa apanya?" *cuek*
A: "Kok brintil-brintil kasar begitu?"
HabsQ: "oh iya, biasa..."
A: "Biasa apa?" *mulai ngotot*
HabsQ: *ngga sabar* "hmmm... ya gitu deh... waktu kecil ngga ada apa2, tapi terus sempet tinggal deket reaktor nuklir. Tiap hari kena radiasi dalam jumlah cukup signifikan dan nggak pakai baju khusus. Akibatnya kulitnya bermutasi dan setiap tahun ganti kulit. Pas deket-deket minggu ini kayaknya waktu ganti kulitnya..." *ngasal abis*
A: (ternganga, speechless)
Sejak saat itu terjadi perubahan misterius pada A. Setiap kali bertemu, wajahnya tampak cemas dan raut mukanya menampakkan rasa kasihan yang mendalam... atau kekhawatiran terkena efek samping radiasi...
Sebutlah A (bukan nama sebenarnya, nama sebenarnya bisa Tono, Joni, atau Leonardo di Caprio), dia adalah teman SMP yang meskipun tidak satu kelas, tapi sering berjumpa dikarenakan kami sama-sama hobi makan bakso telor gurilem.
A: "Kulit kamu kenapa?"
HabsQ: "kenapa apanya?" *cuek*
A: "Kok brintil-brintil kasar begitu?"
HabsQ: "oh iya, biasa..."
A: "Biasa apa?" *mulai ngotot*
HabsQ: *ngga sabar* "hmmm... ya gitu deh... waktu kecil ngga ada apa2, tapi terus sempet tinggal deket reaktor nuklir. Tiap hari kena radiasi dalam jumlah cukup signifikan dan nggak pakai baju khusus. Akibatnya kulitnya bermutasi dan setiap tahun ganti kulit. Pas deket-deket minggu ini kayaknya waktu ganti kulitnya..." *ngasal abis*
A: (ternganga, speechless)
Sejak saat itu terjadi perubahan misterius pada A. Setiap kali bertemu, wajahnya tampak cemas dan raut mukanya menampakkan rasa kasihan yang mendalam... atau kekhawatiran terkena efek samping radiasi...
Friday, March 19, 2010
Belajar Bahasa Belanda
Hohoho, setelah tiga setengah tahun tinggal di Belanda akhirnya saya memulai kursus Bahasa Belanda juga. Bermula dari kesalahpahaman petugas balai kota, akhirnya mereka memutuskan untuk mensponsori kursus Bahasa Belanda untuk saya dan Istri sekaligus ;)
Sebagai ungkapan rasa syukur atas kesempatan ini, maka saya akan berbagi sedikit-sedikit pengetahuan Bahasa Belanda yang saya pelajari dari kursus. Oke! Kita mulai dengan memperkenalkan diri.
Goede morgen (Selamat pagi)
Mijn naam is HabsQ (Nama saya HabsQ)
Ik ben zeventien jaar oud (Umur saya tujuh belas tahun *bohong dikit gpp asal pakai Bahasa Belanda*)
Ik kom uit Indonesie (Saya datang dari Indonesia)
Ik woon in Rijswijk (Saya tinggal di Rijswijk)
Ik werk als Software Engineer (Saya bekerja sebagai geek... maksud saya, Software Engineer)
Prettig kennismaken (Senang berkenalan dengan Anda)
Tot ziens (Sampai ketemu lagi)
Kalau tidak sabar ingin nimbrung orang Belanda ngobrol, ingat-ingatlah kata ini: "Echt waar?" yang kira-kira artinya "Really?". Heheheheh...
Sebagai ungkapan rasa syukur atas kesempatan ini, maka saya akan berbagi sedikit-sedikit pengetahuan Bahasa Belanda yang saya pelajari dari kursus. Oke! Kita mulai dengan memperkenalkan diri.
Goede morgen (Selamat pagi)
Mijn naam is HabsQ (Nama saya HabsQ)
Ik ben zeventien jaar oud (Umur saya tujuh belas tahun *bohong dikit gpp asal pakai Bahasa Belanda*)
Ik kom uit Indonesie (Saya datang dari Indonesia)
Ik woon in Rijswijk (Saya tinggal di Rijswijk)
Ik werk als Software Engineer (Saya bekerja sebagai geek... maksud saya, Software Engineer)
Prettig kennismaken (Senang berkenalan dengan Anda)
Tot ziens (Sampai ketemu lagi)
Kalau tidak sabar ingin nimbrung orang Belanda ngobrol, ingat-ingatlah kata ini: "Echt waar?" yang kira-kira artinya "Really?". Heheheheh...
Tuesday, March 09, 2010
Life Was Much Easier
Just read something from the Internet: "Life was much easier when Apple and Blackberry were just fruits"...
...if it's up to me then I'll add "and when Durian was still affordable"...
...if it's up to me then I'll add "and when Durian was still affordable"...
Thursday, March 04, 2010
Antara Anyer dan Jakarta
Ada batas yang jelas antara kegilaan dan kewirausahaan. Kalau kamu menggonggong ke arah bulan dengan harapan bahwa bulan akan pergi, maka kamu gila. Kalau kamu memulai bisnis dengan peluang sukses di bawah 5%, berarti kamu wirausahawan/wati/Tono/Joni (maaf, Tono dan Joni seharusnya tidak diikutsertakan).
Kalau kamu merasa perlu menyalakan dan mematikan lampu sampai 7 kali sebelum meninggalkan kamar, maka kamu punya OCD. Kalau kamu merasa perlu berlari tepat 8,04672km* sebelum sarapan, maka kamu disiplin dan atletis.
Kalau kamu membuat judul tulisan yang tidak ada hubungannya dengan isi tulisan, maka itu disebut kreatif, bukan gila.
Diterjemahkan bebas dan tidak bertanggung jawab dari blog http://dilbert.com/blog/entry/crazy_or_disciplined/
*mengapa 8,04672km? Karena tulisan asli menyatakan "5 mil" dan saya merasa perlu melakukan konversi ke km (awalnya ke nanometer tapi saya nggak mau merebut jatah nanoscientist, cukup kiloscientist saja)
Kalau kamu merasa perlu menyalakan dan mematikan lampu sampai 7 kali sebelum meninggalkan kamar, maka kamu punya OCD. Kalau kamu merasa perlu berlari tepat 8,04672km* sebelum sarapan, maka kamu disiplin dan atletis.
Kalau kamu membuat judul tulisan yang tidak ada hubungannya dengan isi tulisan, maka itu disebut kreatif, bukan gila.
Diterjemahkan bebas dan tidak bertanggung jawab dari blog http://dilbert.com/blog/entry/crazy_or_disciplined/
*mengapa 8,04672km? Karena tulisan asli menyatakan "5 mil" dan saya merasa perlu melakukan konversi ke km (awalnya ke nanometer tapi saya nggak mau merebut jatah nanoscientist, cukup kiloscientist saja)
Monday, March 01, 2010
Kami Butuh Moral
Kami butuh moral. Kami sedang tidak punya, padahal harganya murah. Kok bisa murah? Demand rendah dan supply unlimited. Dipakai terus-terusan pun tidak akan habis. Kami butuh moral. Tapi bukan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) atau sekuelnya aka Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).
Guru saya bilang moral tidak penting. Untuk ujian nasional, nyontek boleh asal jangan ketahuan. Sing penting lulus. Teman saya bilang, jangan langgar rambu lalu lintas, kecuali kalau nggak ada polisi. Korupsi dikit-dikit boleh lah, jangan munafik, kita semua butuh duit. Baru tahu saya definisi munafik.
Maaf kami merusak hari Anda. Kami butuh moral nih.
cat: Ternyata saya salah. Hasil pencarian kata "moral" di google mengabarkan sekitar 86 juta temuan. Ternyata demand-nya tinggi juga. Mohon maaf atas kesalahan ini.
Guru saya bilang moral tidak penting. Untuk ujian nasional, nyontek boleh asal jangan ketahuan. Sing penting lulus. Teman saya bilang, jangan langgar rambu lalu lintas, kecuali kalau nggak ada polisi. Korupsi dikit-dikit boleh lah, jangan munafik, kita semua butuh duit. Baru tahu saya definisi munafik.
Maaf kami merusak hari Anda. Kami butuh moral nih.
cat: Ternyata saya salah. Hasil pencarian kata "moral" di google mengabarkan sekitar 86 juta temuan. Ternyata demand-nya tinggi juga. Mohon maaf atas kesalahan ini.
Friday, September 11, 2009
Preprocessing Citra untuk Tracing
Judul yang keren yah? Jangan khawatir, tulisan saya kali ini tidak ada hubungannya dengan image processing yang njelimet dan hwarakadah (?) Saya cuma ingin berbagi pengalaman soal dunia tracing-mentracing. Tulisan ini sama sekali tidak scientific dan please jangan digunakan sebagai referensi untuk jurnal ilmiah ya...
Sejak beberapa waktu silam saya banyak berkutat dengan proses menggambar dan mewarnai secara digital. Permasalahan umum yang saya hadapi adalah kualitas garis hasil gambar yang kurang memuaskan, baik dari hasil scan dari pensil maupun corat-coret di MS Paint. Solusi menarik yang saya temukan adalah dengan melakukan tracing terhadap citra hasil scan maupun dari MS Paint tersebut. Dengan tracing banyak yang bisa saya peroleh: garis yang lebih artistik, noise reduction, dan tentu saja output berupa vektor :) Masalahnya ternyata belum sampai disini. Tracing citra langsung dari hasil scan mau MS Paint seringkali tidak memberikan hasil yang memuaskan karena saya kehilangan banyak detail di gambar. Untuk itulah preprocessing citra diperlukan untuk memperoleh input yang layak untuk tracing.
Untuk preprocessing citra saya menggunakan perangkat lunak super populer Adobe Photoshop, dan untuk tracing saya menggunakan CorelDRAW X4.
Pertama-tama, siapkan gambar yang ingin anda trace. Disini saya menggunakan corat-coret dengan pensil di kertas yang kemudian saya scan dengan resolusi tidak terlampau tinggi. Citra yang saya peroleh adalah sebagai berikut. Cukup kelihatan kalau ketebalan warna di citra ini tidak konsisten mengingat saya hanya tukang gambar amatiran.

Langkah berikutnya adalah menyesuaikan warna gambar supaya tidak terlalu tipis atau terlalu tebal. Gunakan fitur "Level" dari Photoshop untuk memperoleh hasil yang anda inginkan.

Berikutnya, gunakan filter photocopy dari Photoshop. Filter ini menarik karena membuat garis menjadi lebih tebal dan membuat warna menjadi flat... cocok untuk memperbaiki hasil scan yang pas-pasan. Anda akan memperoleh hasil sbb.

Citra yang dihasilkan dari proses di atas sudah cukup bagus untuk proses tracing. Importlah citra tersebut ke Corel Draw dan lakukan tracing sesuai selera. Hasilnya adalah sebagai berikut.

Nggak jelek kan? Selamat mencoba! Saya lagi tergila-gila tracing nih :)
Sejak beberapa waktu silam saya banyak berkutat dengan proses menggambar dan mewarnai secara digital. Permasalahan umum yang saya hadapi adalah kualitas garis hasil gambar yang kurang memuaskan, baik dari hasil scan dari pensil maupun corat-coret di MS Paint. Solusi menarik yang saya temukan adalah dengan melakukan tracing terhadap citra hasil scan maupun dari MS Paint tersebut. Dengan tracing banyak yang bisa saya peroleh: garis yang lebih artistik, noise reduction, dan tentu saja output berupa vektor :) Masalahnya ternyata belum sampai disini. Tracing citra langsung dari hasil scan mau MS Paint seringkali tidak memberikan hasil yang memuaskan karena saya kehilangan banyak detail di gambar. Untuk itulah preprocessing citra diperlukan untuk memperoleh input yang layak untuk tracing.
Untuk preprocessing citra saya menggunakan perangkat lunak super populer Adobe Photoshop, dan untuk tracing saya menggunakan CorelDRAW X4.
Pertama-tama, siapkan gambar yang ingin anda trace. Disini saya menggunakan corat-coret dengan pensil di kertas yang kemudian saya scan dengan resolusi tidak terlampau tinggi. Citra yang saya peroleh adalah sebagai berikut. Cukup kelihatan kalau ketebalan warna di citra ini tidak konsisten mengingat saya hanya tukang gambar amatiran.

Langkah berikutnya adalah menyesuaikan warna gambar supaya tidak terlalu tipis atau terlalu tebal. Gunakan fitur "Level" dari Photoshop untuk memperoleh hasil yang anda inginkan.

Berikutnya, gunakan filter photocopy dari Photoshop. Filter ini menarik karena membuat garis menjadi lebih tebal dan membuat warna menjadi flat... cocok untuk memperbaiki hasil scan yang pas-pasan. Anda akan memperoleh hasil sbb.

Citra yang dihasilkan dari proses di atas sudah cukup bagus untuk proses tracing. Importlah citra tersebut ke Corel Draw dan lakukan tracing sesuai selera. Hasilnya adalah sebagai berikut.

Nggak jelek kan? Selamat mencoba! Saya lagi tergila-gila tracing nih :)
Monday, September 07, 2009
Nyobain Scanner
Barusan dikasih scanner sama temen, langsung deh nge-scan gambar konsep trio kwek-kwek Srimulat Delft versi kartun + mewarnai sedikit-sedikit...
Ki-ka: Birdie, Kuredo, Mpuz...

Subscribe to:
Posts (Atom)