Seusai melakoni pertandingan bulutangkis di Maastricht Cup, saya duduk-duduk di pinggir lapangan sambil main-main dengan Hana (anaknya teman yang mengaku berumur enam tahun). Masalahnya, bahasa Belanda saya kacau dan si Hana ini juga gak bisa bahasa Indonesia. Setelah ngobrol-ngobrol ngasal, saya mulai kesulitan memahami omongan Hana.
Saya: "Wat zeg je?" (kamu bilang apa?)
Hana: -------------- (nggak tahu dia ngomong apaan)
Saya: "Ik begrijp niet" (saya nggak ngerti)
Hana: *tampak sebal dan mulai menggaruk-garuk kepalanya, sebelum akhirnya bilang* "Hoe heet je?" (siapa kamu?)
Saya: "Ik ben Oom HabsQ" (saya Oom HabsQ)
Hana: "Nee, je bent een robot!" (nggak, kamu itu robot)
Saya: "Een robot?" (robot?)
Hana: "Ja, een baby robot!" (ya, bayi robot!)
Mulailah saya menari-nari robot ala Peter Crouch.
4 comments:
Bung Habib, gimana pertandingan Maastricht Cup-nya?
cedera di pertandingan kedua dan forfeit :P Groens Cup mau datang ngga?
gyahaha...
dalam satu minggu ada dua panggilan baru: bayi robot dan mbah rotterdam (lol)
@Habib:
Kayaknya sih dateng Groens..
Post a Comment