Saturday, June 07, 2008

Hati-hati, Federer!

Roger Federer, petenis nomor satu dunia yang selama beberapa tahun belakangan ini hegemoninya sangat sulit untuk dipatahkan dalam sisa karirnya dijamin tidak akan bisa menikmati kejayaan dengan ongkang-ongkang kaki saja. Serbuan sejumlah pemain muda berbakat di dunia tenis terbukti telah mempersulit Federer lebih dari apa yang diberikan oleh petenis-petenis senior. Sebut saja Rafael Nadal si penguasa lapangan tanah liat, Novak Djokovic yang juara Wimbledon, atau Richard Gasquest yang dijuluki "si Bayi Federer".

Tapi bukan Nadal, Djokovic, atau Djokovic yang akan saya bahas di sini, melainkan Ernests Gulbis. Nama Ernests Gulbis mungkin masih cukup asing bagi kebanyakan orang, kecuali pecinta tenis yang memperhatikan gebrakannya di Perancis terbuka. Gulbis, satu-satunya petenis asal Latvia yang saya pernah dengar namanya ini dipercaya punya potensi untuk masuk peringkat sepuluh besar dunia. Setidaknya begitulah pendapat salah satu penyiar radio siaran langsung tenis Perancis Terbuka yang masih berlangsung sampai saat ini.

Bagi saya pribadi, Gulbis bukan hanya layak masuk peringkat sepuluh besar dunia, melainkan juga kandidat kuat untuk ikut "mengacaukan" posisi tiga besar dunia yang saat ini dengan nyamannya dikuasai oleh Federer, Nadal, dan Djokovic. Itulah komentar saya setelah menyaksikan sejumlah pertandingannya.


Gaya Permainan

Gulbis dikenal sebagai pemain yang sangat agresif dan taktis. Biasanya dia bermain di baseline walaupun talentanya memungkinkan dia untuk bermain di posisi manapun. Forehandnya adalah senjata yang mematikan karena dieksekusi dengan kecepatan yang luar biasa dan cenderung flat (tanpa spin) sesuai dengan naturnya yang eksplosif membuat pertandingan yang melibatkan Gulbis menjadi sangat enak ditonton. Pukulan-pukulannya tajam dan seringkali jatuh di dekat garis belakang lapangan membuat lawan kesulitan untuk melancarkan serangan. Lob dan drop shotnya pun sangat baik dan dapat dilancarkan dari sisi lapangan manapun.

Kelemahan

Dengan segala kehebatan dan talentanya, mengapa Gulbis saat ini masih berada di peringkat 80 dunia? Salah satu kelemahan Gulbis adalah backhandnya yang kurang variatif meskipun cukup tajam. Kelemahan lainnya yang sangat mencolok adalah mental bertanding. Gulbis dikenal merupakan pemain yang gampang tertekan, terutama di saat-saat penting. Kekalahan Gulbis dari Djokovic di Perancis Terbuka bisa dijadikan contoh. Meskipun hampir selalu memegang kendali permainan, Gulbis tetap tidak sanggup mengalahkan Djokovic. Seringkali dia melakukan kesalahan sendiri (unforced error) sehingga berkali-kali kehilangan angka. Gaya permainnya yang agresif juga sangat mempengaruhi jumlah kesalahan yang dibuatnya. Usianya yang sangat muda (19 tahun) mungkin juga menjadi masalah, namun seiring dengan bertambahnya usia saya harapkan Gulbis bisa mengatasi kelemahan-kelemahannya. Federer saja bukan siapa-siapa di usia 19 tahun.

ket: foto diambil dari wikipedia

9 comments:

Zakka Fauzan Muhammad said...

Sejak kapan bahasannya tenis??

Ismail Habib said...

Wah ya sejak tulisan ini dibuat :P Yang penting masih sesuai dengan topik blog ini hehehe... (iya ga ya?)

Unknown said...

Imutnya si Gulbis ... <3

lite said...

weisss, habib, udah cocok deh jadi penulis artikel tabloid olahraga =D
ihiiii ;D
btw, iya linds...imutttttt <33333
xixixi

Ismail Habib said...

@lite: serius?

Masukin list "pekerjaan cadangan" ah:
1. Guru SD
2. Editor majalah
3. Pesepakbola tarkam
4. Penjinak tikus
5. Komikus abstrak
6. Penulis artikel tabloid olahraga

lite said...

@habs
iyah serius =D
coba terus dibina, ya, nak, potensinya :D
yahh kok cuma ditaro di yg nomer 6?
gw belom pernah denger sepak terjang dikau deh buat yg no 4, coba tolong dipublikasikan dulu :P
yg nomer 1 jangan, bib.
ntar dikira temen pula ma anak SD nya xDDDDD

Unknown said...

Payah si Gulbis euy, kalah ma Murray. Padahal hbs gitu Murray menarik diri dari pertandingan berikutnya karena cedera...
(Artois Championship 2008)

Gulbis oh Gulbis...

Polos dan baek banget, aku ngeliat dia bantuin Murray pas jatuh. Dan Bung Habib langsung berkomentar: wah blom waktunya jadi juara... x(
Berarti sang juara ga ada yang baik donk ?!?! =P

Oke Bung, ditunggu artikel tennis berikutnya ttg Kei Nishikori ;D

Velly said...

Barusan abis nonton wimbledon second round, gulbis vs nadal. Nadal menang tipis. Gulbis keren juga, mendominasi aces (gulbis 16, nadal 4) dan penempatan bolanya bagus2. Hehe, saking bagusnya saya ampe lupa diri malah ngedukung gulbis (catt: saya fans federer dari segi tampang dan sikap, fans nadal dr segi pakaiannya pas tanding, dan hanya seneng nonton tenis klo salah satu orang2 ini yg main :D)

Velly said...

Barusan abis nonton wimbledon second round, gulbis vs nadal. Nadal menang tipis. Gulbis keren juga, mendominasi aces (gulbis 16, nadal 4) dan penempatan bolanya bagus2. Hehe, saking bagusnya saya ampe lupa diri malah ngedukung gulbis (catt: saya fans federer dari segi tampang dan sikap, fans nadal dr segi pakaiannya pas tanding, dan hanya seneng nonton tenis klo salah satu orang2 ini yg main :D)