Karena banyaknya permintaan pembaca untuk menampilkan cerita-cerita saya di masa lalu, maka posting kali ini akan menampilkan sepenggal cerita yang menarik dan bermakna dalam... selamat menikmati.
Kala itu saya masih duduk di bangku SMP kelas dua. Bersama teman sekelas saya, Agus, kami berencana bermain bulutangkis di gedung olahraga yang terletak di dalam sekolah. Pintu masuk utama yang biasa kami lewati ternyata terkunci, sehingga jalan satu-satunya adalah dengan melewati pintu yang terdapat di ruang guru. Bagi saya pribadi, ruang guru adalah tempat yang wajib dihindari kecuali terpaksa... maklum, di SMP saya, ruang guru sering diidentikkan sebagai tempat dimana murid-murid yang badung sering dipanggil untuk diberi "pengarahan".
Karena kami tidak punya pilihan lain untuk memasuki gedung olahraga, kami memutuskan untuk masuk ke ruang guru. Yang dimaksud dengan ruang guru sebenarnya adalah sebuah ruangan yang sangat besar dengan banyak meja dan kursi dimana semua guru kecuali kepala sekolah berkantor disitu. Ruang guru yang biasanya ramai saat itu sangat kosong karena memang hari sudah sore. Hanya ada satu guru yang terlihat sedang melakukan sesuatu di mejanya.
Tidak seperti saya yang clueless, Agus adalah anak yang mengerti tata krama dan sopan santun. "Selamat sore Pak, kami permisi mau ke lapangan bulutangkis", sapa Agus yang kemudian saya ikuti dengan mengucapkan kalimat singkat "sore Pak".
Tidak ada reaksi apa-apa dari guru tersebut.
Agus pun menyapa dengan lebih keras, "SELAMAT SORE PAK, KAMI PERMISI MAU LEWAT".
Masih tidak ada reaksi.
Merasa dicuekin, kami pun ngeloyor saja untuk memasuki gedung olahraga. Tak disangka, ketika kami hendak membuka pintu ke gedung olahraga, guru tersebut kemudian memanggil. "Kalian, coba kemari sebentar", ujarnya. Kami pun datang mendekati guru tersebut.
Sang Guru: "Kalian kelas berapa?"
Agus dan saya: "Kelas 2-3 Pak"
Sang Guru: "Kalian tahu apa kesalahan kalian?"
Agus dan saya: (bingung)
Sang Guru: (suara meninggi) "Sudah kelas 2 harusnya mengerti sopan santun dong, masak lewat ruang guru tidak memberi salam atau minta izin, memangnya ruang guru ini milik kalian?"
Agus dan saya: "&^%$%#@$^$%#!!"
Moral cerita ini:
Tata krama dan sopan santun adalah hal yang sangat penting, namun korek kuping juga tidak kalah pentingnya.